tag:blogger.com,1999:blog-68059483110740987932024-03-12T23:49:40.349-07:00Kafe Sejarahfuddyduddyhttp://www.blogger.com/profile/14062626836904902860noreply@blogger.comBlogger4125tag:blogger.com,1999:blog-6805948311074098793.post-23365664209662839022013-06-13T05:24:00.002-07:002013-06-13T05:25:52.999-07:00TEORI MUSIK AL-URMAWI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Ia bernama lengkap </span><span lang="IN" style="background-color: white;">Safi
al-Din Abd al-Mu'min ibn Yusuf ibn al-Fakhir al-Urmawi</span><span lang="IN"> (m. 1294). Kita</span> akan<span lang="IN"> kerap menjumpai nama beliau dalam buku-buku panduan </span>musik Arab<span lang="IN">. Semasa hidupnya, riset tentang musik al-Urmawi
tidak hanya bersumber dari teori-teori yang dikembangkan orang-orang Yunani
kuno, namun ia juga menganalisa karya-karya para ilmuwan Islam sendiri, semisal
al-Kindi, al-Farabi, dan juga Ibnu Sina.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Kontribusi al-Urmawi dalam dunia musik </span>A<span lang="IN">rab tidak hanya dalam bentuk pemaparan semata, namun juga
lengkap dengan panduan teori praktisnya. Tampaknya ia sangat terinspirasi dan
bermaksud mengembangkan apa yang sudah dimulai oleh </span>para pendahulunya, terutama al-Kindi dan Ibn Sina<span lang="IN">. Pada usia muda ia
belajar di sekolahan Mustansiriyyah yang terletak di Baghdad, di sana ia
terkenal dengan kemahirannya dalam ilmu fisika, seni kaligrafi, dan
kesusasteraan, bahkan sempat pula ia menjabat sebagai tukang salin tulisan di
salah satu perpustakaan milik khalifah al-Mu’tashim. Sebagai musisi terlatih dan berbakat, ia
bermain oud dengan sangat piawai dan cemerlang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTFRosHT7mkGlqzTA4LFDEWq1GYT4lGxDPZSJvWFeeghZMDT7j_1q_LMxGb6EvKMR9oSsJNSuv9hMqigXgpnt_RR2447B7n8QlXf9HXu_KwRbQ-T-jPLkwf9ocvwtVAC-AY20wPJ9ZFwW-/s1600/Kitab_al_mawalid.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="189" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTFRosHT7mkGlqzTA4LFDEWq1GYT4lGxDPZSJvWFeeghZMDT7j_1q_LMxGb6EvKMR9oSsJNSuv9hMqigXgpnt_RR2447B7n8QlXf9HXu_KwRbQ-T-jPLkwf9ocvwtVAC-AY20wPJ9ZFwW-/s320/Kitab_al_mawalid.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Tercatat tidak sedikit penulis muslim yang merujuk
langsung pada dua karya besar al-Urmawi, <i>Kitab al-Adwar</i> dan <i>al-Risalah
al-Sharafiyah fi al-Nisab al-Ta’lifiyyah. </i>Beberapa di antara mereka adalah
Qutb al-Din Mahmud al-Shirazi (m. 1310), ‘Abd al-Qadir al-Maraghi (m. 1435),
juga ‘Abd al-Hamid al-Ladhiqi (m. 1494).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Pola nada yang ia susun, </span>yang <span lang="IN">oleh
para peneliti di barat dikenal dengan <i>“Old orient sound system with 17
notes” </i>diyakini oleh para kritikus modern sebagai pola nada terbaik.</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">Al-Urmawi mempelajari per</span>b<span lang="IN">andingan
antara masing-masing angka dengan sangat teliti dan sistematis, memberi nama
pada setiap interval yang ditimbulkan olehnya, mengklasifikasikannya, baru
setelah itu menjelaskan interval-interval tersebut </span>(<span lang="IN">baik yang selaras maupun</span> yang miring)<span lang="IN"> dengan cermat dan rinci. Semenjak al-Farabi</span>, sejarah mencatat<span lang="IN"> belum ada pembelajaran tentang
tetrakord dengan begitu rinci dan panjang lebar seperti yang dilakukan
al-Urmawi</span>, i<span lang="IN">a mampu menjelaskan dari
sekian interval</span> <span lang="IN">mana yang paling </span>pantas disebut paling <span lang="IN">selaras. Sehingga</span>, dengan demikian,<span lang="IN"> para pengkaji </span>musik<span lang="IN"> sesudah al-Urmawi tidak lagi mengalami kesulitan</span>,<span lang="IN"> cukup mengikuti </span>petunjuk<span lang="IN"> yang sudah ia paparkan.</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Serampung itu <span lang="IN">Al-Urmawi memanfaatkan dan menikmati dari sekian urutan</span> nada<span lang="IN"> baik tetrakord maupun pentakord </span>dengan<span lang="IN"> menerapkan</span>nya<span lang="IN"> bergerak dalam dua
oktaf. Setelah dicoba beberapa kali dengan bermacam </span>variasi,<span lang="IN"> </span>baru<span lang="IN"> kemudian ia merumuskan
beberapa <i>maqam </i>dengan menetapkan nada-nada yang selaras. Sebagai
tambahan, dia juga membahas topik-topik penting seperti penetapan urutan dalam
17 suara yang dihasilkan, nada-nada yang sama dalam beberapa skala, juga
perubahan berikut urutan-urutannya yang sesuai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Hasilnya, dari tetrakord dan pentakord ia mencatat 63
tingkatan nada, yang mana, dari sana menghasilkan 18<i> maqam </i>yang berbeda
dalam dua kategori, 12 ke dalam <i>shudud</i> dan 6 sisanya ke dalam
kategori <i>awaz</i>. Sampai beberapa abad kemudian tidak ada perubahan klasifikasi dan
sebutan-sebutan <i>maqam</i> yang telah ia paparkan. </span><span lang="IN">Pemaparan-pemaparan jenius al-Urmawi seputar teori musik
yang tertuang dalam karya tulisnya menjadikannya tokoh besar dunia seni dan
ilmu pengetahuan pada masa lampau, pada masa keemasan Islam. </span>Kemudian, d<span lang="IN">engan semena-mena </span>para
sarjana<span lang="IN">
menyebut al-Urmawi sebagai Zarlino dari Timur, sementara</span>, bila kita mengaca pada sejarah, <span lang="IN">Zarlino semestinya </span>yang <span lang="IN">lebih pantas </span>di<span lang="IN">sebut al-Urmawi</span> dari<span lang="IN"> Barat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<br /></div>
<br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<span lang="IN">Walang Gustiyala_<o:p></o:p></span></div>
</div>
fuddyduddyhttp://www.blogger.com/profile/14062626836904902860noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6805948311074098793.post-1852555651397001842013-06-13T05:10:00.000-07:002013-06-13T05:10:41.785-07:00ISLAM & OLAHRAGA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sebuah
peradaban yang unggul bisa kita tilik dari khazanah keilmuannya, teknologi,
maupun kesusasteraannya. Tentu Islam pada masa gemilangnya merajai itu semua,
baik yang di Andalusia, Baghdad, Kairo, maupun di daratan Persia dan India.
Lalu bagaimana dengan perkembangan olahraga? Apakah dengan ceroboh kita akan
bilang Islam tidak memiliki budaya olahraga, kemudian mengembalikan budaya
tersebut ke masa Pencerahan Eropa <i>(European Renaissance) </i>atau jauh
melihat akarnya ke kebudayaan Romawi dan Yunani kuno?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZQLfss88xlVNd2fJPVKZvamClgFBqgZNuZd-UC4GIY6prBOIcUHY8CBd2TjdnI4-EZMV9h-bnM3HpA0XZxj48XC55Kr7NfZaMsIuJg1Pv1QiJs8iz-8tJPpykl9QAm8dv4a5tPWpcvUmn/s1600/polo-history-520x300.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="184" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZQLfss88xlVNd2fJPVKZvamClgFBqgZNuZd-UC4GIY6prBOIcUHY8CBd2TjdnI4-EZMV9h-bnM3HpA0XZxj48XC55Kr7NfZaMsIuJg1Pv1QiJs8iz-8tJPpykl9QAm8dv4a5tPWpcvUmn/s320/polo-history-520x300.jpg" width="320" /></a>Olahraga
bukanlah benda modern, ia adalah warisan nenek moyang yang patut
mendapat perhatian khusus. Para peneliti di barat sudah tidak meragukan lagi
bahwasannya Islam, ketika menapaki masa keemasannya sangat turut andil dalam
mengembangkan seni mengolah badan. Kita ambil satu contoh, kriket, yang
tentu akan terdengar olahraga ini Inggris <i>banget</i>, sementara kalau dilihat dari
sejarahnya kita akan mendapatinya di daratan India Utara sekitar abad delapan
Masehi. Kita akan mengelus dada melihat film Lagaan yang dibintangi Amir Khan,
berlatar seting di India pada akhir abad 19 dimana orang-orang India sangat
asing melihat olahraga nenek moyangnya sendiri dimainkan oleh
bangsawan-bangsawan Inggris yang menjajah negaranya pada waktu itu. Contoh lain
adalah polo, olahraga yang awal mula dipopulerkan oleh Persia juga orang-orang
Islam Afganistan, beberapa manuskrip justru memperlihatkan gambar perempuan dan
laki-laki bermain polo dalam satu lapangan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kita
juga tidak boleh lupa begitu saja bahwasannya Nabi Muhammad gemar dan sangat
mencintai olahraga. Diceritakan ia sempat menantang istrinya, Aisyah, beradu kecepatan dalam berlari. Sang istri menang dalam babak pertama, namun kalah oleh rasulullah
dalam babak kedua. Rasulullah juga menganjurkan para orang tua untuk mengajari
anak-anak mereka berenang, berkuda, dan memanah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Orang-orang
di daratan Arab menyebut olahraga dengan istilah <i>Riyadhah, </i>perlu digaris
bawahi bahwa istilah ini juga dipakai untuk topik ilmu hitung atau matematika,
selain itu orang-orang sufi menggunakan istilah ini ketika mereka melatih jiwa
mereka untuk semakin dekat dengan yang Kuasa. <i>Riyadhah</i> dalam khazanah
Islam erat sekali hubungannya dengan aktifitas kaum muslim dalam melatih
badan, pikiran, dan hati. Secara tidak langsung hal ini memperlihatkan budi
pekerti yang tinggi, kekesatriaan, kepercayaan, juga kemurahan
hati. Lebih dari itu semua, yang paling indah adalah begitu Islam menduduki
Spanyol, Sisilia, Istanbul, dan belahan bumi yang lain, mereka menghapus
olahraga-olahraga keji yang mempertaruhkan nyawa seperti pertandingan gladiator
dan semacamnya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>“Al-Aql salim fi al-jism al-salim,”</i> demikian ucap orang bijak. Akal yang sehat terletak pada tubuh yang
sehat. Selamat berolahraga.<o:p></o:p></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<br /></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">
Walang Gustiyala<o:p></o:p></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
fuddyduddyhttp://www.blogger.com/profile/14062626836904902860noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6805948311074098793.post-33518573258308848872013-06-11T15:33:00.000-07:002013-06-11T15:33:03.527-07:00TITAH SYEIKH EDEBALI KEPADA OSMAN GHAZI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 14.65pt; text-align: justify;">
Berikut adalah sepenggal nasihat terkenal <b>Syeikh Edebali </b>pada anak didiknya, <b>Sultan Osman Ghazi</b> begitu ia menduduki kursi kesultanan.</div>
<div style="background: white; line-height: 14.65pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEge7_UTjBDHHazeIjQUdaQGv00HMK8lfOKUuIvEDZapg0F1igeTs_z-CFwVIXBxKBTlz7CkiIk1nGb_nNKRKfvcgrPt2CVV4_fLk3C8Fu1KkJigxWe_Pp1_L3a0Yfu_-G2iowR2Gd2BVTiV/s1600/256975495_640.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="369" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEge7_UTjBDHHazeIjQUdaQGv00HMK8lfOKUuIvEDZapg0F1igeTs_z-CFwVIXBxKBTlz7CkiIk1nGb_nNKRKfvcgrPt2CVV4_fLk3C8Fu1KkJigxWe_Pp1_L3a0Yfu_-G2iowR2Gd2BVTiV/s640/256975495_640.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="background: white; line-height: 14.65pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br />“Wahai anakku!<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 14.65pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Engkaulah Sang Penguasa!
Sementara kita semata rakyat biasa! Amarah adalah milik kita; sabar adalah
kepunyaanmu. Bila tiba saatnya hati kita patah, engkaulah yang hendak
mengobatinya, bukan sebaliknya. Tuduhan adalah milik kita; keberlangsungan
adalah kepunyaanmu. Kelemahan adalah daya kita; lapang dada adalah perawakanmu.
Ketidak-harmonisan, percekcokan, perselisihan, dan kesalah-pahaman adalah milik
kita; keadilan adalah kepunyaanmu. Laku tak baik, ucapan buruk, dan penafsiran
sepihak adalah milik kita; ampunan adalah kepunyaanmu.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 14.65pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background: white; line-height: 14.65pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Wahai anakku!<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 14.65pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Mulai saat ini perpecahan
adalah milik kita; menyatukannya kembali adalah tugasmu. Kemalasan adalah
tingkah kita; dukungan, peringatan, dan memperbaikinya kembali adalah tugasmu.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 14.65pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background: white; line-height: 14.65pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Wahai anakku!<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 14.65pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Bebanmu begitu berat;
tugasmu begitu rumit; sementara kekuatanmu terikat hanya dengan sehelai rambut.
Semoga Tuhan selalu menjadi penyelamat dan senantiasa memberkati negerimu.
Semoga Ia menjadikanmu bermanfaat di atas jalan-Nya. Semoga ia menerangi
jalanmu. Semoga Ia mempertajam sinarmu sehingga mampu menerangi tanah-tanah
terpencil nan jauh. Semoga ia memberimu kekuatan sehingga beban di pundakmu
dapat kau pikul dengan ringan; semoga Ia menganugerahimu akal dan hati yang
senantiasa menjagamu agar tidak menyimpang dari jalan yang benar.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 14.65pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background: white; line-height: 14.65pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Aku tidak menyukai
peperangan. Kupandang dengan hina pertumpahan darah. Meskipun aku tahu ada
kalanya pedang harus dihunuskan. Namun tujuan dari penghunusan pedang tak lain
adalah untuk menjaga kehidupan, bukan sebaliknya. Dengan ucapan lain, adalah
sebuah kejahatan bila seseorang menggunakan pedang semata untuk melukai orang
lain. Seorang Penguasa tidaklah serta-merta berada di atas negara; peperangan
tidak seharusnya timbul demi kepentingan penguasa belaka.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 14.65pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background: white; line-height: 14.65pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<strong><span lang="IN" style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">...</span></strong><span lang="IN" style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 14.65pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background: white; line-height: 14.65pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Kita tidak pantas berhenti
karena waktu bukanlah benda mewah. Waktu yang kita miliki sangatlah terbatas…<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 14.65pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background: white; line-height: 14.65pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Cinta sudah seharusnya
menjadi pokok suatu perkara. Cinta bersembunyi di balik kesunyian. Berkoar-koar
hanya akan memustahilkan cinta. Menjadi terlihat hanya akan menafikan cinta.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; line-height: 14.65pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background: white; line-height: 14.65pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="color: #333333; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Mereka yang tidak mengenal
masa lalu sendiri tidak akan pernah menjumpai masa depannya. Osman, pelajarilah
sejarah dengan baik, karena hanya dengan begitu engkau akan dapat melangkah dengan
selamat. Jangan pernah lupakan asal-muasalmu sendiri, karena dengan demikian
engkau akan mengetahui di mana harus berlabuh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<span lang="IN">Walang Gustiyala_<o:p></o:p></span></div>
</div>
fuddyduddyhttp://www.blogger.com/profile/14062626836904902860noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6805948311074098793.post-70540937559873323142013-06-11T15:27:00.000-07:002013-06-14T05:42:18.659-07:00MIMPI SULTAN OSMAN I<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Beberapa saat sebelum <b>Sultan Osman I</b> mendirikan kesultanan <b>Turki Usmani</b>, di salah satu bilik sufi milik <b>Syeikh Edebali </b>ia mengalami mimpi yang aneh. Dari mimpi tersebutlah, peradaban luhur dinasti usmaniyah berawal.<br /><br />Begitu matahari menampakkan wujudnya, </span>seorang anak muda<span lang="IN"> bergegas pergi menghadap
gurunya, ia ingin segera bercerita tentang mimpi yang baru ia alami.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">"Tuan Guru, hamba melihat Tuan Guru dalam mimpi hamba
semalam."<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">"Ceritakan, wahai anakku, seperti apa mimpi yang Tuhan
berikan padamu</span>!<span lang="IN">" Ucap </span>s<span lang="IN">ang </span>guru<span lang="IN">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">"Hamba melihat sebentuk rembulan sabit tampak di dada
Tuan Guru," dahi</span> si murid <span lang="IN">mulai berkeringat,
"tidak lama kemudian rembulan tersebut naik perlahan-lahan ke atas
kemudian mendarat dan hinggap di dada hamba. Dari pusar hamba, tiba-tiba tumbuh
sebatang pohon. </span>Ia<span lang="IN"> tumbuh begitu cepat, dalam
hitungan beberapa saat sudah bercabang kemana-mana. Tumbuh, tumbuh, dan tumbuh,
sehingga bayangan hijau dedaunan dan batang-batangnya sanggup menutupi </span>seisi alam<span lang="IN"> raya."<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sang
Guru<span lang="IN"> yang
sudah cukup umur tersebut tertegun men</span>yimak<span lang="IN"> mimpi salah satu
muridnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">"Apa kiranya makna dari mimpi hamba tersebut, Tuan
Guru?"<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVJVV4pWWbxmuJ_049Qr9Ximjg9Mv41D4p4qLFkrBZ9MlzNUsrYGNd-3Tpqis_Kv4K38GirY5nEWKyr1rrWPiaI1dc06mRZ-nf5fzvdGnRxvc7I81mK4VIR92XST8sOq5Ge0tToO71fwU-/s1600/ottoman.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVJVV4pWWbxmuJ_049Qr9Ximjg9Mv41D4p4qLFkrBZ9MlzNUsrYGNd-3Tpqis_Kv4K38GirY5nEWKyr1rrWPiaI1dc06mRZ-nf5fzvdGnRxvc7I81mK4VIR92XST8sOq5Ge0tToO71fwU-/s320/ottoman.jpg" width="227" /></a>Anak
muda<span lang="IN">
tersebut adalah Osman Ghazi, atau </span>kemudian
hari <span lang="IN">dikena</span>l<span lang="IN"> dengan Osman I, karena sifatnya yang tidak pernah takut
menghadapi apapun ia</span><span lang="IN"> </span>mendapat julukan<span lang="IN"> Kara. </span>I<span lang="IN">a adalah pendiri imperium
raksasa yang mengibarkan namanya selama lebih dari enam abad, </span>yakni dinasti<span lang="IN"> Turki Usmani.</span>
Sementara sang guru adalah Syeikh Edebali, seorang tokoh sufi terpandang waktu
itu.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Singkat
cerita, p<span lang="IN">ada
tahun 1230, Ertugrul berikut pasukan kudanya membantu Kesultanan Rum
(Kesultanan Turki Seljuk yang</span> ketika itu<span lang="IN"> menguasai Anatolia)
untuk melawan kekaisaran Bizantium. Pada tahun 1231, </span>pasukan tersebut<span lang="IN"> berhasil menaklukkan kota kecil bernama Nicea </span>milik<span lang="IN"> kekuasaan Bizantium. Setelah dikuasai, kota tersebut
diubah namanya menjadi Sögüt, di sanalah Ertugrul dan istrinya yang bernama
Khaima dikaruniai seorang putera yang diberi nama Osman. Setelah </span>sang ayah<span lang="IN"> meninggal pada tahun 1281, </span>sang putera <span lang="IN">dilantik </span>sebagai pengganti<span lang="IN">. Babak baru dalam
sejarah panjang bermula.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Jauh hari sebelumnya, sebelum menjawab mimpi muridnya yang
nantinya mendirikan dinasti tersebut, Syeikh Edebali kerap berdiskusi dengan
Ertugrul mengenai Islam dan berbagai ilmu pengetahuan, tidak terkecuali menyoal
kepemimpinan dan keadaan kaum muslim di wilayah Anatolia pada saat itu.
Kebiasaan mulia ayahnya ini dilanjutkan oleh Osman Ghazi sejak kehausan akan
ilmu pengetahuan mulai ia rasakan. Ia kerap sekali berkunjung ke pondok sufi
yang dipimpin oleh sang syeikh, baik bertamu se</span>ndirian<span lang="IN">
maupun sekedar menemani ayahnya. Bahkan sesekali ia menginap di salah satu
bilik sufi yang ada di sana, bergaul dengan para darwis yang datang dari
berbagai penjuru.</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Ertugrul adalah seorang pemimpin marga Kayi dari Turki
Oghuz. Kecintaan terhadap Islam berikut kehidupan sufi dan ilmu pengetahuan
membuatnya akrab dengan tokoh besar</span> sufi<span lang="IN"> tersebut. Dari hasil
diskusi ia tidak hanya men</span>yerap<span lang="IN"> wacana keislaman, namun
juga prinsip-prinsip kepemimpinan dan tata cara berpolitik. Se</span>laku<span lang="IN"> pemimpin terpandang, ia menjadikan Syeikh Edebali se</span>bagai<span lang="IN"> guru spiritual berikut penasihat istimewa. Hal ini pula
yang diperlihatkannya pada Osman Ghazi, sehingga tidak aneh bila mereka berdua
sangat menghormati tokoh bijaksana tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
T<span lang="IN">idak berlebihan bila </span>sekiranya <span lang="IN">sejarah mencatat bahwa dari petuah-petuah Syeikh Edebali
lahirlah kesultanan Turki Usmani.</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">"Itu adalah kabar gembira, Osman anakku," Syeikh
Edebali memberi penafsiran </span>terhadap <span lang="IN">mimpi aneh Osman, "Tuhan
hendak memberikan kekuasaan padamu dan anak turunmu. Seluruh jagat akan berada
di bawah perlindungan anak turunmu. Dan satu hal lagi, anak perempuanku akan
menjadi istri bagimu."</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">
Walang Gustiyala_</div>
<o:p></o:p></div>
fuddyduddyhttp://www.blogger.com/profile/14062626836904902860noreply@blogger.com0